Bersama Teh Sarah Sechan & Bang Ditto Percussion di acara Sarah Sechan Net TV Jumat,(5/2) lalu. |
Dilihat banyak orang, merasa dikenal orang banyak, jadi dikenal, bukan cita-cita saya. Tapi, sebagai manusia biasa, fitrah kebutuhan eksistensi dalam diri saya sadari tentu ada (karena saya hidup. hhe)
terbilang sangat kecil mungkin jumlahnya orang yang masih bisa berkarya tanpa adanya apresiasi dari orang lain.
Mungkin karena ada eksistensi itu, manusia akan terus tumbuh dan berkembang, kalau tidak, dimana ia bakal meletakkan hidupnya. Kita tidak bisa hidup sendiri, titik!
eh, awal bulan Februari kemarin, semesta lagi kepingin saya mengenalkan diri kepada khalayak. Supaya saya jadi orang yang dikenal katanya, tiba-tiba saya dihubungi salah satu stasiun TV swasta nasional untuk jadi bintang tamu di salah satu program acaranya.
Mungkin, itu alasan seminggu sebelumnya saya diminta semesta untuk belajar publik speaking, komunikasi massa, dan psikologi komunikasi. Intinya saya sebelum dapat undangan itu lagi belajar ketiga topik ilmu itu. Dan bermanfaat juga ternyata. Paling tidak saya bisa mengatasi rasa gugup di depan layar kaca. Hhe..
Soal tadi yang saya bilang "tiba-tiba" itu cuma becanda, itu cuma anekdot. Hhe, sepertinya dunia nggak kenal sama yang namanya kebetulan yang diwakili kata "tiba-tiba". Pasti ada musababnya begitu kira-kira. Trus banyak juga sih yang nanya ke saya tentang hal itu. Kenapa saya bisa diundang di acara yang, bisa dibilang nggak setiap orang bisa masuk acara itu.
Saya hanya menjalankan sunnatullah. ya itu jawaban saya. Meminjam hukum Law Attraction (sebab akibat). Ceriteranya, saya memberi. begitulah cara saya menguasai orang. Dua minggu sebelum saya tampil di talkshow itu, saya bikin scribble salah seorang presenter di TV itu, saya berikan dan alhamdulillah dia suka. Dan saya mengirimkan scribble itu ke tempatnya dengan cuma-cuma (karena semua nggak melulu tentang uang). lalu, minggu berikutnya dia kirim email lagi, ngucapin selamat karena saya bakal syuting ....... Nah, begitulah cerita sebenarnya. Silakan tautin sendiri dua peristiwa yang ada di paragraf ini ya (buat yang nanya kemarin). Hhe..
Pada beberapa situasi, saya tidak terbiasa mengungkapkan sesuatu secara gamblang dan lugas. Biar orang terbiasa berpikir apa yang saya maksudkan.
Sebelum saya berangkat memenuhi undangan talkshow itu, saya diingetin oleh seorang kawan, "hati-hati sindrom" begitu katanya.
Ya, saya sedang dikapitalisasi dengan sadar. He he he..
Buat yang belum nonton tayangannya, boleh mampir di link berikut,
Scribble Art; pindahkan energi negatif dengan menggambar
Menjadi orang yang dikenal banyak orang, menurut sampeyan gimana?