Selasa, 17 November 2020

Perjalanan untuk Mengingat


 Hi.. How was your day? I hope it’s was great..

Judul tulisan ini semestinya aku tulis seminggu yang lalu. Aku dapat dari kawan namanya Bia alias Nabila di Bandung. Oh ngomong-ngomong soal Bandung, tahun ini buatku penuh dengan keajaiban. Memutuskan tinggal di Bandung sejak bulan September adalah salah satu keputusan yang ajaib. Hehe.. ngga kepikiran sebelumnya bisa semulus dan secepat ini. Sebelumnya aku tinggal di Kota Malang, Jawa Timur.

Berawal dari bulan Maret-Mei aku residensi di Artemedia Bandung, Brand — perusahaan importir alat lukis terbesar di Indonesia— yang mendukung proses berkaryaku sebagai ilustrator. Tahun ini aku jadi Brand Ambassador Artemedia gitu ceritanya. Saat residensi di Artemedia, intuisiku mengatakan aku mesti tinggal di kota Bunga ini. Ngga ada alasan yang pasti. Kalau dicari alasannya, mungkin banyak sih hhe..

Dekat dengan Artemedia, lalu Kota ini ngga terlalu metropolitan seperti Jakarta, juga ngga terlalu jauh dari peradaban kreatif. Sebuah kota yang dipenuhi talenta, relevan untukku mengembangkan diri, membangun jaringan, dan alasan lain yang kalau ditulis jadi panjang. 

Tahun ini cukup krusial, karena aku sedang berada di fase usia menemukan purpose.. maka menjadi penting sebuah tempat dan lingkungan yang mendukung, dan Bandung menurutku adalah tempat yang pas. Gak kurang gak lebih. Pas.

Semesta menjawab kontan apa yang kubutuhkan. Aku dibawa ke Parongpong, sebuah wilayah dekat Lembang, setengah jam dari kota Bandung ke arah Gunung Tangkuban Perahu. Aku tinggal di rumah seorang seniman, napak gitu ceritanya. Sebuah rumah yang terlalu mewah kalau disebut kos-kosan. Ya, aku pernah bermimpi untuk tinggal & membangun rumah di daerah pegunungan yang dekat dengan alam. Ajaib aja ceritanya bisa kesini. 

Aku dikenalin ke seniman ini dari Kepala HRD Artemedia yang sekarang jadi kawan, saudara, kakak perempuanku. Aku pindah ke Bandung meninggalkan studio di Malang hanya bawa baju dan Buku Gambar. Aku ngga tahu Semesta mau ngajak kemana, tapi aku yakin perjalanan ke Barat ini mendekatkanku kepada purpose. Perjalanan ke Barat mencari kitab suci, eh ngga ding Wkwkwk .. maksudnya Perjalanan untuk mengingat. Mengingat apaan? Mengingat tujuan kenapa aku lahir di kehidupan ini. Wihh berat Cak....

Di sini, di Parongpong,  aku tinggal di Omah Kayu, sebuah rumah yang bangunannya terbuat dari kayu terletak di perbukitan yang asri. Rumahnya seperti sangkar burung, nyangkut di daerah ketinggian, udaranya bersih, airnya jernih. Sebuah tempat yang tenang untuk istirahat, belajar kehidupan dan menemukan inspirasi.

 What a life...Nikmat Tuhan manalagi yang kau dustakan? 

AlhamduliLOVE..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar