Hari itu aku melangkahkan kaki dengan semangat. Berangkat ke ruang yang kita berdua cita-citakan mengendarai mobil. Ia begitu gembira ruang itu ini telah berdiri megah diantara pepohonan yang rindang. Ya, aku suka sekali dengan pepohonan. Aku berharap pohon-pohon di tempat ini menjadi pohon tua yang besar seperti besarnya cinta kita berdua pada dunia seni pertunjukan.
Aku menggandeng tangannya, berkeliling gedung ini. Ada balkon tempat nongkrong dan minum kopi di atas. Kita berjalan sambil membicarakan pentas terdekat yang akan dimainkan. Pagi itu sedikit hening dan sejuk tidak ada angin seperti sore hari. Kami bercanda mengenang perjalanan cinta kami berdua yang begitu ajaib. Hehehe. Semua atas campur tangan Semesta.
Hall theater ini cukup luas, memiliki kedai kopi di bagian luarnya sehingga para penonton bisa singgah menikmati suasana luar hall saat menunggu pementasan. Terdapat juga beberapa sculpture yang terinstall di area luar hall. Aku sendiri yang membuat sculpture itu sebagai monumen perjalanan spiritualku sejak aku muda. Sculpture ini menambah kesan artsy tempat ini. Banyak orang yang menyukainya dan menjadikan ya sebagai background mereka berfoto selfie.
Besok ada pementasan, kami mesti mempersiapkan keperluan untuk besok. Semakin banyak keajaiban yang terjadi pada hidup kami berdua sejak ruang ini berdiri, dan kami sangat antusias dengan keajaiban Semesta dengan segala ceritanya. Tabik!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar