Minggu, 08 November 2015

Connected

Nama                                    : Manusia Dua Dimensi
Tempat Tanggal Lahir          : Internet, Lahir sejak internet ada
Alamat                                  : Ada di mana-mana

Ya, sekarang ada spesies manusia yang baru saja ditemukan. Jika dituliskan riwayatnya jadilah seperti di atas itu. Namanya Manusia Dua Dimensi (MDD) karena bentuknya yang dua dimensi. Kelahirannya tidak diketahui secara pasti kapan, tapi penandanya dapat kita tahu yakni sejak pertama kali internet ada. Manusia ini laluberkembang biak, mengisi ruang-ruang dua dimensi dimana-mana. Jika sekarang ada ruang yang disebut line, facebook, BBm, Google+, Ask.fm, Path, Twitter dan sejenisnya, maka manusia jenis ini ada dimana-mana.

Manusia kini lalu menuntut agar selalu terhubung (connected). Agar selalu terhubung, banyak provider yang sekarang sedang perang harga melalui layanan paket internet. Mulai dari paket harian, mingguan bulanan bahkan tahunan. Wah, bayangkan berapa banyak perputaran uang yang terjadi di dunia perpaketan ini. Jelas, pasarnya saat ini masih sangat luas karena kebanyakan manusia ingin terhubung dengan lainnya. Ya, setidaknya jumlah mereka lebih besar dibanding yang tidak menginginkannya atau belum menjadi MDD. Rupanya MDD ini adalah jelmaan dari MTD (Manusia Tiga Dimensi) yang biasa kita temui sehari-hari. Hhe..

Saya jadi membayangkan, apakah nanti manusia-manusia yang biasa saya jumpai dalam bentuk tiga dimensi ini semua berubah menjadi manusia dua dimensi. Yang tidak bisa saya sentuh walaupun terlihat lewat kaca dua dimensi. Yang selalu terlihat lebih indah ketimbang tiga dimensinya atau malah sebaliknya. Saya masih menerka. Peradaban manusia akan silih berganti.

Kehidupan tiga dimensi akhirnya tidak menarik lagi karena tergantikan dengan dua dimensi yang lebih cepat, dan karena kelebihannya dapat selalu terhubung dengan manusia di belahan bumi lain.
Saya bukan manusia anti teknologi, sebab saya menulis ini (atau mengetik lebih tepatnya) juga menggunakan produk teknologi. Tapi, kok saya jadi khawatir dengan orang yang terlalu tergantung dengan teknologi, yang selalu terhubung (connected) itu sampai lupa menghidupi dunia yang kita lihat dengan mata kita sejak bangun pagi sampai tertidur lagi. Ada dari mereka yang depresi lalu bunuh diri. Apakah dunia sudah segila ini.

Apakah kekhawatiran saya ini terlalu di buat-buat. Saya juga bagian dari MDD. Setidaknya saya harus terhubung agar tulisan ini dibaca oleh MDD yang lain.

Selamat pagi 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar