Minggu ini saya agak keteteran membagi waktu. Terlalu banyak
berkutat dengan pekerjaan teknis akhirnya jadi mengabaikan yang sifatnya
konsep. Hadeh..
Berikut adalah hasil catatan (evaluasi) saya terhadap diri
saya sendiri setelah mempelajari konsep critical thinking minggu lalu,
Fakta: Pekerjaan tidak selesai sesuai dateline (molor)
Pengalaman: Pekerjaan menumpuk (banyak). Akhirnya hanya satu dua yang terselesaikan
Observasi: besok masih banyak tugas yang harus selesai tepat waktu
Asumsi: Kemungkinan pekerjaan akan semakin banyak sehingga membutuhkan waktu dan disiplin tinggi.
Keyakinan & Nilai: Tepat waktu adalah hal penting. Maka, besok dan seterusnya saya harus menyelesaikan pekerjaan sesuai dateline.
Kesimpulan: saya akan menghapus beberapa list pekerjaan yang bukan prioritas sehingga tidak jadi beban pekerjaan yang harus diselesaikan hari itu. Lalu, mengerjakan tanpa menunggu momen/inspirasi/goodmood datang & fokus pada hal yang dikerjakan.
Fakta: Pekerjaan tidak selesai sesuai dateline (molor)
Pengalaman: Pekerjaan menumpuk (banyak). Akhirnya hanya satu dua yang terselesaikan
Observasi: besok masih banyak tugas yang harus selesai tepat waktu
Asumsi: Kemungkinan pekerjaan akan semakin banyak sehingga membutuhkan waktu dan disiplin tinggi.
Keyakinan & Nilai: Tepat waktu adalah hal penting. Maka, besok dan seterusnya saya harus menyelesaikan pekerjaan sesuai dateline.
Kesimpulan: saya akan menghapus beberapa list pekerjaan yang bukan prioritas sehingga tidak jadi beban pekerjaan yang harus diselesaikan hari itu. Lalu, mengerjakan tanpa menunggu momen/inspirasi/goodmood datang & fokus pada hal yang dikerjakan.
Oiya, catatan terpenting dari konsep critical thinking ini
sebenarnya ada pada implementasi kesimpulan. Jadi percuma kalau bisa buat
kesimpulan tapi nggak dilakuin. Balik lagi ke urusan teknis. Hha..
Setiap sebelum tidur, membuat catatan seperti ini adalah hal yang paling membosankan. Apalagi kita harus jujur mengakui kalau kita sering
bersikap pragmatis (memilih yang paling nyaman). Iya kan?
Gimana mau kritis? Lah wong sukanya pragmatis..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar