Kamis, 19 Maret 2015

Menggambar itu Mudah

Oke, menggambar...
Ada yang tidak suka menggambar? Ada yang mengaku tidak bisa menggambar? Apa ada yg belum pernah sama sekali menggambar?
Saya sering ditanya soal sejak kapan bisa nggambar, bakatnya dari siapa? Trus ada beberapa yg menganggap kalo nggambar itu harus punya bakat. Kalo nggak yah nggak bisa.
Tidak sepenuhnya benar pernyataan itu. Anggap saja di dunia ini tidak ada istilah bagus dan jelek, jadi tidak ada gambar bagus kalau tidaj ada gambar yang jelek. Masih jadi perdebatan terus menerus tentang karya (gambar) yang jelek adalah bukan karya seni, contohnya saja karya-karya lukisan Sang Maestro Basoeki Abdullah-seniman yang sering dijuluki sebagai "pelukis salon"-pernah juga membuat lukisan abstrak di akhir masa hayatnya. Lukisannya biasa-biasa saja, bahkan bisa dibilang tidak indah untuk disebut karya seni.

Setiap orang bisa menggambar, katakanlah begitu. Hanya karakter goresan saja yang akan membedakan hasil gambarnya. Bagus atau tidak itu relatif.o Yang sering diributkan oleh awam menurut saya terletak pada bagaimana seseorang membutuhkan teknik gambar dalam menggambar objek yang proposional sesuai dengan tujuannya. Kenapa saya katakan proposional, sebab setiap bidang karya visual-sketsa, karikatur, design, gambar perspektif- mempunyai acuan yang berbeda-beda. Kita tidak bisa menyalahkan gambar karikatur yang identik dengan distorsi sana-sini disamakan dalam menilai gambar realis. Hal itu yang sering dilupakan sebagian orang sehingga wacana bahwa orang yang ahli menggambar hanya orang-orang yang hanya memiliki bakat itu.

Bahkan, gambar yang "lugu" seperti gambaran anak" TK-begitu sebutannya dapat berdiri sendiri dan eksis sampai saat ini menjadi garis aliran seni rupa. Sebut saja aliran Dadaisme. Aliran ini muncul dipengaruhi oleh masa peperangan yang tak kunjung berhenti kala itu. Memang akhirnya sejarah peradaban manusia tidak akan lepas dari karya seni rupa termasuk gambar.

Pada baris tulisan ini saya hanya ingin mengajak kita bernostalgia tentang kita yang suka menggambar saat kecil. Tingkah "nakal" kita saat mencorat-coret tembok, bangku apapun dengan gambar imajinasi kita. Hihihi.. Ternyata mudah sekali menggambar itu, bahkan kita sangat menyukainya.
Tapi semakin dewasa, imajinasi-imajinasi itu perlahan dimatikan dengan-melatih otak linier secara kita terus menerus sehingga otak kreatif kita lumpuh sampai mengamini bahwa hanya orang yang berbakat saja yang bisa nggambar bagus.

Yang suka nggambar? Selamat berimajinasi "lagi"...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar