![]() |
Menjemput Rezeki: Pak Suradi, tukang becak di kawasan Pasar Besar Kota Malang sedang menunggu pelanggan Selasa siang (24/3). Di atas becak, sesekali ia bersua dengan segelas teh di sampingnya. |
Terik Matahari tak menyurutkan langkah kaki ini untuk pergi keluar. Siang ini dengan perasaan bungah saya berangkat menemani kawan-kawan LPM DIANNS untuk hunting foto. Eh, sekaligus saya juga bisa belajar memotret dari mereka. Tempatnya di Pasar Besar Kota Malang. Tas sudah diisi dengan segepok pensil dan beberapa kertas. Kita Berangkat! hi hi hi..
Lah kok pensil, bukannya motret itu pakai kamera. Ah sudahlah, karena saya tak punya kamera, jadi pake pensil saja. Sambil masih meraut pensil supaya tahun ini bisa nukarin gambar pensil dengan satu set kamera. Hhe... cerita hari ini tak terlalu banyak, tapi cukup membuat hati dan pikiran bungah. Entah, berjalan kaki, bersua dengan banyak orang baru, berjalan lagi. Ada sensasi yang hadir masuk ke pembuluh darah hingga denyut nadi makin mengencang lalu masuk ke ruang jantung dan semakin cepat denyutnya kembali mengalir ke seluruh tubuh dan, ...
Saya mau teriak tapi tak sampai, syukurlah! di pasar terlalu banyak orang. hhe...
Kapan terakhir kali anda naik becak? atau kapan yang pertama kali? atau bahkan anda belum pernah sama sekali naik kendaraan ramah lingkungan ini? kalau belum cobalah sekali, pasti anda ketagihan. Hhe... Bagi yang merindukan naik becak lagi, tidak sulit menemukan becak di Kota Malang. Monggo silakan main ke pasar besar, disana masih banyak ditemukan becak yang berjubun sepanjang jalan pasar besar. Untuk tarifnya relatif murah meriah, rata-rata Rp. 7000,- tapi tergantung juga jarak tempuhnya. Berbeda dengan tarif Bentor yang relatif lebih mahal kisaran mulai Rp. 10.000,-
Moda transportasi becak memang saat ini mulai ditinggalkan oleh mayoritas masyarakat. Efek munculnya Orang Kaya Baru (OKB) yang cenderung lebih memilih kendaraan pribadi sebagai penunjang mobilitasnya membuat becak sedikit kehilangan pelanggannya. Jumlah kendaraan bermotor makin menjadi-jadi, kredit motor makin mudah, semua jadi serba cepat dengan motor, ekonomi meningkat. Macetnya juga. Hhe...
Tapi, bagi sebagian kalangan becak masih tetap menjadi transportasi pilihan, salah satunya bagi para pedagang kecil di kota Malang, mereka menggunakan jasa becak karena masih diangap efektif dalam hal mengangkut barang yang dibeli secara grosir di pasar. Biasanya tukang becak ini juga "menjemput bola" membantu mengangkat barang belanjaan-yang akan dijual kembali- ke becaknya karena jumlahnya yang tak sedikit. Salah satunya adalah Pak Suradi yang sudah puluhan tahun ia menjalani profesi ini. walaupun penghasilan tak seberapa, tak nampak wajah sedih di raut mukanya, mungkin benar filosofi kebahagiaan orang Jawa, bahwa kebahagiaan dapat ditemukan dalam kekurangan karena dalam kebahagiaan, ada kekurangan.
"Kebahagiaan dapat kau temukan dalam kekuranagan karena dalam kebahagiaan, ada kekurangan." |
Lalu, bagaimana anda memaknai kebahagiaan? semoga anda juga segera menemukan jawabannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar