Apakah sudah menjadi habitus orang Indonesia bahwa kita
terbiasa menolerasi keterlambatan? Mungkin saja terlalu permisif. Padahal saya
pikir disiplin lebih menguntungkan kita dan pekerjaan kita. Benar saja,
akhir-akhir ini saya sebenarnya sedang lelah berpikir. Saya selalu mencari
pembenaran atas sikap saya menunda terhadap waktu agar jadi alasan untuk berada
di zona nyaman. Saya mungkin lupa bahwa walaupun saya sedang istirahat, pikiran
saya tak pernah istirahat untuk berpikir. Sudah! Maafkan saya.
Kemarin ada seorang kawan yang minta bantuan saya untuk
nggambar di tempatnya, saat kita janjian di tempatnya, saya bergegas
mengusahakan agar tepat waktu, eh dia malah ketiduran. Katanya. Saya tinggal
deh akhirnya. hhe.. karena beberapa menit saya menunggu dan menghubungi dia
tapi nggak ada jawaban (lah wong tidur).
setiap orang punya
kesibukan masing-masing, kalau kita menghargai sebuah janji, kita akan dihargai
oleh waktu. Kebiasaan menoleransi keterlambatan, menyepelekan janji harusnya
jadi sebuah evaluasi. Apakah saya orang yang sombong?