
Jalan kaki, duduk, buat sketch, Jalan lagi, kalau capek ya duduk lagi. Memperlakukan diri secara etis (kegiatan yang merefresh otak dan badan), nggak harus selalu dengan memanjakannya (ongkang" kaki). Membawa badan ini ke tempat-tempat baru dengan berjalan kaki adalah salah satunya. Dengan jalan kaki, saya merasa telah mengembalikkan fungsi kaki kepada yang aslinya (berjalan)
.
.
.
Ya, rutinitas kita, terutama yang tinggal di kota (desa juga sih) terlalu banyak bergantung dengan bantuan kendaraan (motor, mesin) untuk mobile (berpindah) ke tempat lain. Sampai, fungsi kaki nggak dapat porsi yang kaya dulu lagi. Setiap hari kalau bisa dihitung, berapa kilometer kita berjalan kaki? 1km,2km,5km? Sudah cukup? .
Saya kok jadi inget film Doraemon the movie yang ceritanya tentang dunia kaleng itu. Ngeri juga nanti kalau misalnya manusia hidup bergantung semuanya sama robot (mesin). Pergi kemana-mana pakek kapsul. . .
Enak kali ya? Tapi kok eman (sayang) banget udah dikasih kaki (tapi gak dipakai). Trus pas usia 40an aja ntar udah nggak kuat buat jalan kaki.
Mungkin nggak heran juga kalau liat nenek", kakek"(orang dulu) yang nggak bisa naik sepeda/motor, yang terbiasa kemana-mana jalan kaki, tapi tubuh mereka nggak se-senja usianya. Masih, mereka masih kuat buat jalan kaki. Saya masih sering menemukannya. Bahkan, disini (Yogyakarta) masih banyak saya temui. . .
Kalau saya yang hidup di jaman permesinan dan permotoran kaya gini, mungkin jalan kaki bukan suatu keniscayaan lagi (mesin juga membantu), tapi kenapa enggak kalau jalan kaki bisa jadi sebuah hobi. Hobi yang meng-etiskan diri sendiri. Hhi..
Saya kok jadi inget film Doraemon the movie yang ceritanya tentang dunia kaleng itu. Ngeri juga nanti kalau misalnya manusia hidup bergantung semuanya sama robot (mesin). Pergi kemana-mana pakek kapsul. . .
Enak kali ya? Tapi kok eman (sayang) banget udah dikasih kaki (tapi gak dipakai). Trus pas usia 40an aja ntar udah nggak kuat buat jalan kaki.
Mungkin nggak heran juga kalau liat nenek", kakek"(orang dulu) yang nggak bisa naik sepeda/motor, yang terbiasa kemana-mana jalan kaki, tapi tubuh mereka nggak se-senja usianya. Masih, mereka masih kuat buat jalan kaki. Saya masih sering menemukannya. Bahkan, disini (Yogyakarta) masih banyak saya temui. . .
Kalau saya yang hidup di jaman permesinan dan permotoran kaya gini, mungkin jalan kaki bukan suatu keniscayaan lagi (mesin juga membantu), tapi kenapa enggak kalau jalan kaki bisa jadi sebuah hobi. Hobi yang meng-etiskan diri sendiri. Hhi..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar