Selasa, 14 Juni 2016

Rumput Tetangga

Maka menyelesaikan tanggung jawab adalah sebuah keharusan. Perasaan malu terhadap sesuatu yang tidak bisa terselesaikan merupakan bekal seorang menjadi pribadi yang bertanggung jawab. Saya banyak mendengar cerita teman-teman yang sudah bekerja di kantoran sekarang, banyak diantaranya keluar atau resign dari perusahaannya. Entah, mungkin merasa tidak nyaman dengan pekerjaannya. Bisa jadi, mungkin karena mereka telah jenuh sebab yang dikerjakannya tidak ia sukai. Hal yang berbanding terbalik dengan di luar kemudian, ribuan calon pekerja sedang mencari pekerjaan. Barangkali menginginkan posisi mereka yang resign tadi. Hha.. lucu sekali.
Rumput tetangga kenapa mesti terlihat lebih indah dari rumput halaman sendiri?

Akhirnya tanggung jawab pekerjaan diabaikan dan tidak terselesaikan. Saya kok salut sama orang yang—walaupun tidak suka dengan apa yang dilakukannya atas pekerjaannya tapi tetap ia selesaikan sebagai bentuk tanggung jawab. Dan tentang sikap berhenti dari pekerjaannya itu setelah semuanya selesai itu adalah pilihan. Pilihan yang sah dalam sederhana saya.

Yah.. jutaan manusia baru di belahan bumi lain telah terlahir hari ini, dunia semakin sesak dengan jumlah manusia yang makin banyak. Saya hanya ingin menikmati saya yang sekarang ini saja. Rumput tetangga lebih baik? Ah itu hanya ilusi, mungkin cara pandang kita saja yang perlu digeser!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar