Awalnya tulisan ini ingin saya beri judul back to school atau back to campus.Tapi, ah.. itu terlalu biasa dan mainstream kedengarannya. Apa boleh buat saya harus menekan tombol backspace kemudian mengetikkan beberapa kata yang kurang lebih dapat mewakili isi tulisan saya ini. Pakai bahasa inggris pula, biar kelihatan keren. (padahal belajar supaya nggak bodoh banget bahasa inggrisnya) Hhe…
Alasan kedua setelah saya pikir, school (sekolah) nggak relevan lagi buat saya karena saya kini sudah putus sekolah. Oke, saya kuliah bukan sekolah. Pagi ini saya berangkat kembali ke kota perantauan yakni di Malang. Setelah sekian lama libur kuliah, kurang lebih sekitar dua bulan di rumah, saya harus bergegas lagi kembali mengisi hari-hari di tanah orang ini. Memang jadwal masuk kuliah masih kurang dua minggu lagi, tapi saya niatkan buat daftar ulang dan agenda penting khas mahasiswa yang kesannya sok sibuk. Banyak tugas di depan mata yang sedang menunggu giliran untuk dikerjaan, mulai dari hal yang remeh temeh seperti rutinitas mencuci,(yang tidak biasa dilakukan sendiri ketika berada di rumah). Hingga rutinitas si mahasiswa kura-kura alias kuliah rapat- kuliah rapat. Kamar kos juga sedang menanti untuk dibersihkan paska ditinggal si penghuninya yang mudik. Huh.. mungkin aktivitas itu akan kurindukan nanti saat menua.
Setali tiga uang dengan ribuan bahkan mungkin puluhan ribu mahasiswa- yang melakoni hal serupa dengan saya. Para mahasiswa itu berduyun-duyun akan meramaikan kota ini. Toko-toko kelontong, warung makan, angkringan akan penuh sesak kembali seiring dengan jadwal tahun ajaran baru 2014/2015. Pemandangan sehari-hari yang membosankan mata itu, akan mewarnai hari-hari saya kedepan. Bagi mahasiswa baru yang diterima di universitas yang berada di Malang, saya ucapkan selamat datang, selamat menikmati udara kota ini yang kian hari kian panas, dan kalian lah penyebabnya. Sadarkah kau akan hal itu? Hhe.. Oke, saya juga termasuk di dalamnya. Selamat belajar dan selamat mencari apa yang kau cari di kota ini, semoga kamu menemukannya. Sudah waktunya kembali ke belakang meja.
Dan saya juga akan tetap berada di belakang meja sembari mengetik tulisan ini.