Minggu, 10 Mei 2015

Apakah kita benar-benar memiliki?


Kehilangan sesuatu yang kita miliki pasti sedih rasanya bagi kita, bayangkan saja kalau semisal benda kesayangan pemberian orang yang kita anggap penting, betapa menyesalnya kita karena kejadian itu. Bahkan ketika kita kehilangan uang yang tidak seberapa jumlahnya kadang sampai nangis menyesal. Apalagi kalau kita kehilangan seseorang yang kita cintai, orang-orang di sekeliling kita yang kita sayangi. Bagaimana perasaan kita? Benarkah kita harus menyesali hal itu? Apakah memang sebenarnya kita benar-benar memiliki, maka pantas kita menyesal jika sesuatu itu hilang dari penguasaan kita?.
Ah, ayolah kita menyusuri arti memiliki sebelum menjawab pertanyaan remeh-temeh diatas. Me-milik-i, kata dasarnya milik, dugaan saya kata itu tepatnya merujuk pada bahasa arab, malik yang artinya penguasa atau raja. Kalau kita memiliki sesuatu artinya kita dapat menguasainya sesuai kehendak kita, kita dapat merajainya, dengan kata lain kita bisa berbuat apa saja dengan apa yang kita miliki itu. Dalam kata memiliki terkandung seseorang menjadi. Yang kita tahu selama ini semuanya hanya lah titipan. Titipan Tuhan, semua akan kembali. Pada pemiliknya.


Kita cenderung mengerti tentang pentingnya sesuatu setelah kita kehilangan. Merasa benar-benar memiliki saat kita kehilangan. Tentu karena itu, kita tak harus menunggu kehilangan untuk menghargai sesuatu itu. Selamat Sore..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar