“Ketika matahari terbit, ia terbit untuk semua orang” -peribahasa Kuba
Selamat pagi kau manusia pagi.
Ucapan yang remeh-temeh setiap ketika si Jago mulai berkokok
tidak ingin selalu tersampaikan lewat pesan di layar kecilmu. Saya ingin
mengetikkan lagi. Tapi, ah mungkin kamu akan bosan. Atau saya yang-mulai bosan
mengetikkannya walau sebenarnya ingin mengucapkan. Saya tak akan pernah bosan
mengulang salam pagi. Bagi sebagian orang mungkin menjadi terbiasa mengucapkan
selamat pagi atau menerima ucapan itu dari orang lain. Karena saking seringnya,
ada yang menganggap tidak ada istimewanya antara selamat pagi hari ini, selamat
pagi besok pagi atau ucapan selamat pagi kemarin pagi. Tapi saya bersyukur
masih bisa mengucapkan selamat pagi setiap pagi. Kadang ada yang hanya saya
ucapkan tapi tidak saya tulis dan saya tanda tangani.
Saya ingin belajar dari
matahari-ah ini mungkin sedikit konyol- yang terbit setiap pagi. Sinarnya
tetap sama terangnya setiap pagi, pagi yang kemarin, tadi pagi, bahkan besok
pagi. Kalaupun kadang kamu melihat pagi yang redup, itu bukan karena ia
berkurang cahayanya ke bumi. Tapi kamu menjawab karena ada awan saja yang
menghalangi pandanganmu yang disinari. Matahari, sepertinya tak akan pernah
bosan memberimu pagi.
Selamat Pagi..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar