Saya baru menyadari kalau selalu bergerak ke arah dunia “apa-apa
harus sendiri”. Dulu, kalau saya mau mengambil uang di Bank, saya harus pergi
ke Bank, duduk antri kemudian waktu giliran saya, saya butuh bantuan teller
untuk mengurusinya. Sekarang, tidak perlu seperti itu. Sudah ada mesin ATM yang
kapan pun tetap berada di tempatnya saat dibutuhkan. Kapan pun saya bisa
menarik uang disana.
Baru-baru ini perusahaan apple akan meluncurkan produk
keluaran terbarunya iPhone 6 yang dilengkapi dengan fitur dompet virtual,
sebenarnya dompet virtual ini bukan yang pertama muncul, sebelumnya Google+
juga sudah ada. Apple kabarnya telah menggandeng visa, mastercard sebagai
mitranya, dilengkapi sensor sidik jari sebagai kode pengaman pengganti password
diyakini lebih aman diharapkan menambah loyalitas penggunanya. Sehingga cara orang
berbelanja semakin cepat dan serba praktis. Walaupun dompet virtual ini baru
berlaku di Amerika Serikat, saya yakin kedepan perusahaan-perusahaan lainnya
akan mengikuti. Kalau Nietzsche masih hidup, mungkin ia tertawa melihat para peniru itu. hi hi hi..
Melihat fenomena seperti itu, saya tidak bisa membayangkan 50-100 tahun kedepan, dunia ini
tergambar seperti di film Doraemon the movie. Jika yang mengusai teknologi-teknologi
mutakhir adalah orang-orang seperti karakter nobita yang pemalas, Giant yang suka menang sendiri, Tsuneo yang pelit sedangkan orang-orang seperti Doraemon
semakin tersisih!. Kekhawatiran saya ber-alasan kan? hhe..
Digitalisasi. Era dimana cara hidup manusia semakin mudah, sekaligus
era yang akan merekontruksi budaya "kekitaan" kita."Kita" yang tak lupa kalau kita
manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar