Senin, 01 September 2014

Sekolah-Sekolahan



Sempat saya menyimpan pertanyaan ini di benak saya, mengapa saya harus sekolah? Atau mengapa saya harus belajar di sekolahan?
Sejarah mencatat bahwa pendidikan sudah ada sejak manusia diciptakan. Kata sekolah (school) sendiri di ambil dari bahasa latin “scola” atau scolae” yang bermakna “waktu luang”.  Ternyata, di zaman romawi kuno dulu, orang-orang memanfaatkan waktu luang mereka untuk menemui orang cendekia perihal bertanya mengenai ikhwal kehidupan.

Mereka menimba pengetahuan dari orang yang dianggap lebih tahu, mulai dari masalah bahasa, agama, sastra, dan sebagainya yang dapat bermanfaat dalam kehidupan mereka. Jika berpikir manusia itu bisa belajar sendiri tanpa guru atau bantuan orang lain, untuk apa belajar di  sekolah. Sekolah didirikan sebagai sarana tempat menimba ilmu dan pengetahuan, dengan pengetahuan itu, diharapkan kita dapat memecahkan  pelbagai permasalahan. Dalam perkembangannya model pembelajaran di era modern ini sudah sangat jauh dibandingkan awal mulanya ada sekolah. Yakni sekitar tahun 500 sebelum masehi. Di India sekolah berdiri pertama kali sekitar tahun 1200 SM dengan materi pendidikan berisi ajaran Kitab Weda, tata bahasa dan filsafat.
Yang jadi perhatian saya, tujuan orang kuno itu dulu bersekolah dibandingkan kebanyakan masyarakat saat ini yang, karena proses perkembangan model pembelajaran itu sebagai penyebabnya. Ada tuntutan yang harus dicapai. Gelar, justifikasi seperti sertifikat, ijazah seakan jadi pucuk sebuah pencapaian. nilai rasa keingintahuan pun semakin terdegradasi dan direduksi dengan simbol-simbol. Pantas saya mengutip apa yang disampaikan oleh Pak Jonan-Dirut PT KAI. "Orang sekolah itu pasti karena tidak bisa belajar sendiri, terutama mereka yang mengambil program doktor. Saya menyarankan Anda yang ada di sini untuk tidak berpikir sekolah hanyalah demi gelar! Kalau Anda belajar jadi doktor hanya demi gelar, maka lebih baik tidak usah sekolah.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar