Kamis, 28 Juli 2016

Rabu, 27 Juli 2016

Wreck This Journal






Akhirnya bisa beli buku eksperimental ini. Hha
Saya beli buku ini untuk mengeksplorasi sejauh mana sebetulnya kreativitas saya dan seberapa jorok saya. Hhe.. Niatnya sih beli pertama buat menghancurkan mental blok saya semisal mood kurang baik sewaktu-waktu muncul. Dengan buku ini, setidaknya saya bisa membuang mental negatif itu saat dibutuhkan. Sekaligus di akhir nanti, buku ini akan jadi karya saya yang menyimpan emosi & petualangan perjalanan hidup saya. 

Kreativitas kadang butuh stimulus sedikit kegilaan agar ia tidak mandek dalam kebuntuan imajinasi. Dan hal yang negatif dalam diri kita sebenarnya tidak perlu ditolak, ia hanya membutuhkan ruang sendiri. Isi Perintah buku ini juga nggak semuanya ide gila, ada bebrapa yang bisa dikatakan perintah yang "normal" dan positif kok.

Semangat berkarya :)

Selasa, 26 Juli 2016

IRSA 13





Pameran di acara International Conference IRSA 13 di Hotel Atria, Malang.


Terima kasih buat Pak Bro Dias Satria Ph.D yang telah memberi ruang buat saya pameran di acara ini. Makasih buat teman-teman yang support suksesnya acara ini. Yap, kemarin selama dua hari saya riwa-riwi hotel Atria buat pameran Scribble di acara international Conference IRSA 13 yang diselenggarakan oelh Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya.

Mulai dari malam harinya, saya harus bawain karya-karya scribble yang akan dipamerkan disana. Sampai keesokkan harinya karena panitia lupa memberi info kepada saya terkait pembicara hari itu siapa. Saya harus membuat scribble pembicara itu dalam waktu yang sangat singkat—1 jam sampai karya selesai di framing sebelum pemateri turun panggung. Sebab setiap pembicara dalam acara ini saya diberikan kesempatan untuk membuat portait scribblenya sebagai buah tangan. Hadeh.. yang ini pengalaman saya paling menguras energi dan pikiran. Gak kebayang misal gagal menyelesaikannya. Alhamdulillah semua berjalan seperti harapan.
Salah satu challange menuju level yang dinamakan—profesionalisme – secara tak sengaja saya selesaikan. Sebuah pengalaman berharga.

Senin, 25 Juli 2016

Membaca (lagi)



Alhamdulillah 2 buku selesai dalam 3 hari. Jarang banget bisa dapet waktu seharian hanya untuk  membaca. Eh, sebelum beli lagi sepertinya saya harus selesaikan buku-buku yang baru sebagaian yang saya baca selain text book.
Ah ini kebiasaan yang masih susah saya lakuin—membaca satu buku sampai tuntas.


Sabtu, 23 Juli 2016

Ide Kreatif

Bagaimana caranya agar selalu punya ide-ide kreatif setiap hari? Bagaimana menjaga semangat dan energi kreatif setiap hari?

Tampaknya topik-topik ini akan jadi bahasan yang saya ulang-ulang di blog ini, hhe.. sebab, di peradaban postmo yang berlangsung saat ini, sepertinya susah sekali kita menghindar dari kehambaran rutinitas pekerjaan—yang menggerus kesadaran kreatif di wilayah kognitif—kita. Fitrah manusia kreatif yang ada dalam diri kita lambat laun semakin terkubur dalam diri. Akibatnya kita menua lebih dulu dari usia kita. Saya mendapatkan misalnya, kebanyakan orang cenderung suka berkomentar sedikit-sedikit. Dan sedikit-sedikit berkomentar. Sedikit-sedikit tanya, nggak ada imajinasi sekali bagaima ia belajar meniru dengan bayangan dan caranya sendiri bagaimana orang mengerjakan ini dan itu. Ingin belajar yang caranya minta dikasih mulu. Kalau nggak gitu ya nggak bisa. Duh, yang ini repot. Sebab daya kreatif di otak udah lama nggak dipakai dan mungkin akhirnya karatan. Jalan pintasnya dengan bertanya, gimana caranya mas bla bla bla..

Yang ini susah, kadang saya jawab kadang saya diamin. Lalu gimana caranya supaya kita dapat menggali potensi diri supaya setiap hari adalah hari yang dijalani secara kreatif?
Kalau saya sih, melakukan sesuatu hal yang baru atau melakukan hal yang tidak baru dengan cara yang baru. Hhe..
“Misalnya?”
“Kira-kira seperti kita membaca buku dengan posisi buku terbalik. Nah..”


Kalau sampeyan gimana? Sudah menjalani hari ini dengan datar-datar saja ataukah sebaliknya?

Jumat, 22 Juli 2016

Orang Terkaya



Menurut cerita, selama peradaban manusia muncul di muka bumi, hanya ada 1 manusia yang pernah mengaku paling kaya di dunia ini yang dapat mengalahkan Tuhan. Sampai Tuhan pun dibuat mengamininya. Hanya ada seorang saja yang suatu ketika dia teriak-teriak bahwa dia lebih kaya dari Tuhan. Menyebabkan ia kemudian harus ditangkap oleh polisi. Lalu dia berkata “Tuhan harta yang termahal itu adalah anak yang saleh. Dan saya punya 12 anak yang saleh-salehah, sedangkan Tuhan tak jua punya anak 1 pun tidak.” Orang itu bernama Abu Nawas.

Agaknya kita sekarang dikepung oleh kapital-isme yang membuat kita bahkan sulit untuk bernafas. Tiap hari kita dijejali dengan sampah visual. Dimana-mana orang beriklan. Mulai dari baliho di jalanan sampai di pinggiran gincu para selebgram. Sesuatu yang sekarang dituhankan yakni segala hal yang berkutat pada harta, tahta, dan wanita. Mereka bertiga telah dijadikan sebagai tujuan. Bukan lagi cara atau alat untuk mencapai kebahagiaan yang hakikat. Misalnya, orang yang membaca buku itu sebenarnya membuang waktu saja, karena tidak mengahasilkan uang. Atau orang yang mengaji disebut sia-sia. Sampai-sampai kita kehilangan kemanusiaan kita. Contoh kecilnya sederhana. Bagaimana ketika kita dihadapkan pada kondisi ada orang yang sedang kelaparan saat kita berjalan didepannya? Menurut hukum formal mungkin kita tidak bersalah jika terus saja jalan. Tapi apakah itu masih bisa disebut manusia yang terikat padanya suatu hukum moralitas. Dalam ukuran itu sikap pembiaran dihukumi bersalah. Tapi apa daya yang terjadi di bangsa saya ini. Yang hukum formal dibuat sendiri saja juga dikutuk-dilanggar sendiri pula, kalau bersikap baik dengan menolong dimanfaatkan lagi buat mengumpulkan massa, ujungnya adalah penciptaan pasar, lagi-lagi anak kandung materialisme terlahir.

Kamis, 21 Juli 2016

Demam Berdarah

Kemarin saya dapat kabar adik sepupu saya kritis di rumah sakit karena kena Demam Berdarah. Kadar Trombositnya jauh turun drastis sekitar 10ribuan dibanding orang normal yang mempunyai 400-500 ribu sehingga sempat mengalami koma, tapi alhamdulillah sekarang sudah dibawa pulang karena kondisi yang membaik.

Virus yang dibawa nyamuk Aides Aegypty memang berbahaya, dia langsung menyerang sistem imun manusia lewat gigitan kecil saja. Padahal penyebabnya mungkin sepele, digigit nyamuk! Tapi akibatnya bisa fatal. Akhirnya, saudara perempuan ayah saya itu menyarankan agar melapor ke RT supaya dilakukan penyemprotan asap atau foging di lingkungan rumah saya. Sepupu saya itu terindikasi sakit DBD karena sempat tinggal di rumah saya, mungkin karena kekebalan tubuhnya yang lemah, akhirnya dia yang kena. Padahal dua minggu di rumah, saya juga was-was, takut kena DBD soalnya badan saya juga merah-merah akibat digigit nyamuk. Duh, Waspada Demam Berdarah!
Eh ini Tulisan apa ya? Sekedar cerita saja. Hhe.. Kan dulu Pram pernah berkata, “Yang penting tulis, tulis, tulis dan tulis. Suatu saat pasti berguna.” Sebab dia punya prinsip semua harus ditulis, apapun itu. Jangan tidak menulis kalaupun toh tulisan kita tidak dibaca misalnya. Jadi tulis saja.


Gimana kabar sampeyan? Semoga sehat-sehat saja.

Rabu, 20 Juli 2016

Jl. Pasar Besar Kota Malang

Jl. Pasar Besar Kota Malang
Karena saya sulit menemukan kaos yang bergambar sketch kota khas komunitas urbansketch di toko, terpaksa saya bikin sendiri. Nggambar sendiri, dipakai sendiri. Gambarnya apa jadi terserah sayalah Hhe..

Selasa, 19 Juli 2016

Ngopi Lagi


Pertemuan dengan orang-orang baru membuat kita semakin kaya. Sebab bersama mereka, kita akan mendapat ide-ide baru, sharing wawasan & pengalaman baru dari mereka. Dan tentunya lingkaran teman kita bertambah besar. Ketika bersama teman lama pun sebetulnya terjadi hal yang sama karena pertemuan yang dilakukan tentu berbeda dengan yang sebelumnya. Setelah kemarin libur idul fitri saatnya sekarang ngopi lagi, silaturahmi maksudnya, Hhi,, tempat ngopi atau kafe jadi pilihan saya dan kawan-kawan untuk berdiskusi. Kali ini tempatnya ada daerah Bethek, Malang. Tepatnya di Kedai Wonten Kopi Jl. M. Pandjaitan 2C yang punya barista gundul hits banget itu. Hhe..

Obrolan kita, saya, Pak Dias (Sebelah kanan Saya) dan Abang pemilik Abon Jamur @alianifood (sebelah kiri saya tadi malam sebetulnya dalam rangka membangun jaringan, khususnya yang menginisiasi platform www.ukmjagoan.com , Pak Dias Satria. Pak Dias ini punya misi bagaimana membantu para pelaku UKM yang ada di Malang agar bisa bersinergi satu sama lain lewat media @ukmjagoan ini. Tujuan utamanya tentu mendukung produk lokal khususnya yang ada di Kota Malang agar dikenal masyarakat. Saya sendiri termasuk orang yang beruntung bisa kenal baik dengan beliau. Usaha saya @karikatoer (www.karikatoer.com) di bidang Art&Design juga terdaftar di UKMJAGOAN lho. Hhe..

Diluar Ph.Dnya, dosen yang konsen di bidang ekonomi pembangunan, Ekonomi Kreatif, dan UMKM,  beliau ini orang yang humble. Punya banyak hobi seperti cycling. Kemarin pas jalan ke kedai kopi kita juga sama-sama gowes. Asoy.. hha


Senin, 18 Juli 2016

Membaca Pola



Orang yang sedang jatuh cinta pada seseorang sering melakukan sesuatu yang tidak masuk akal. Bagaimana itu dijelaskan sehingga akal kita bisa menerima? Saat surfing di internet saya nggak sengaja baca bahwa ternyata pada otak orang yang sedang mencinta, bagian korteks yang sangat berperan dalam fungsi penilaian itu menutup. Jadi penilaian secara objektif sudah nggak terpakai lagi sebagaimana orang gunakan saat menilai sesuatu.

Pantas, beberapa minggu ini saya mengamati pola orang-orang yang memesan karya saya untuk tujuan gift kepada pasangannya. Perilaku mereka mirip, mereka tanpa menawar lagi langsung membayar sejumlah sesuai yang saya minta. Hhe.. Kadang untuk beberapa request yang menurut saya aneh tapi sebenarnya itu sederhana, saya mematok harga yang bisa dibilang tidak objektif. Hhe.. karena saya juga mempertimbangkan waktu yang saya habiskan untuk mengerjakan permintaan ‘aneh’ itu. Walaupun yang dikerjakan sederhana, semisal mencetak dengan ukuran kecil hasil coretan.  

Ya, hidup kita seringkali bersinggungan pada konsep pola rasio. Bukan satuan unit. Walalupun kita sering berfikir tentang unit. Padahal yang berlangsung di kosmos ini bukan itu. Semakin kita cerdas membaca pola, kemenangan-kemenangan kecil atas diri kita jadi semakin dimungkinkan. Jangan-jangan hukum percintaan yang sedang berlangsung juga berjalan dibawah pola-pola tertentu. Tuhan emang Maha Keren dah..

Selamat hari senin..