Sabtu, 06 Agustus 2016

Berhemat


Pola hidup hemat menurut saya penting. Baru-baru ini saya nyadar mindset saya tentang hemat ini keliru. Hemat bukan hanya berarti kita kalau belanja jadi lebih irit. Melainkan konsep hemat sendiri adalah bagian dari manajemen kita terhadap aset hidup kita. Misalnya kesehatan, ada orang yang bekerja setengah mati seharian full dalam seminggu  selama satu bulan, penghasilannya disisihkan sebagian untuk alokasi biaya kesehatan. Di lain ruang waktu, ada orang yang bekerja full sehari selam 6 hari dalam seminggu. Yang 1 harinya ia pakai untuk berolahraga dan istirahat. Saya pikir risiko orang yang kedua ini terkena penyakit lebih kecil dibanding orang pertama yang punya alokasi biaya kesehatan. Artinya olahraga untuk kesehatan dan kebugaran diri juga masuk dalam konsep berhemat.

Contoh lain yang secara tidak sadar saya jalani itu misalnya di bidang keuangan. Saya membeli sesuatu yang sebenarnya belum saya butuhkan segera ketika mempunyai tabungan atau penghasilan lebih. Intinya saat ada uang lebih, saya tak membiarkan aset uang itu dalam bentuk uang. Ternyata itu dibenarkan dalam konsep hemat. Tapi dengan catatan barang yang kita beli itu suatu saat di masa yang akan datang menjadi kebutuhan kita yang kita harus segerakan. Contoh umum di masyarakat misalnya, para orang tua akan membeli peralatan sekolah untuk anaknya saat menjelang tahun masuk ajaran baru. Entah itu buku, tas dan sebagainya. Dan biasanya harga peralatan sekolah saat itu lebih mahal ketimbang saat belum musim tahun ajaran baru karena tarik menarik hukum supply and demand. Selisih harga barang yang dibeli saat musim tahun ajaran baru dengan yang sebelumnya itu kan juga penghematan yang bisa kita pilih. Dan kebiasaan ini juga bisa kita terapkan bidang lain.


Kalau sampeyan gimana?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar