Cerita yang terikat pada suatu bendalah yang membuat benda menjadi lebih berharga. Cerita tentang suatu hubungan yang terekam benda lah yang membuat kita lebih bahagia.
Karena ada ceritanya, seorang penggemar Michael Jackson rela merogoh kocek cukup dalam untuk hanya membeli kaos bekas rajanya musik pop itu di suatu lelang. Saya yakin, tentu harganya jauh lebih mahal dengan harga kaos baru termahal di pasar swalayan. Hhe..
Karena Soekarno menyejarah, orang-orang rela berburu barang peninggalannya untuk dikoleksi sebab bernilai ekonomis tinggi, atau hanya sekadar disimpan sebagai pembahagia jiwa.
Saya punya kawan yang suka mengoleksi tanda tangan musisi favoritnya. Tentu karena musisi itu punya cerita. Dan kawan saya itu tau ceritanya. Ia bahkan rela pergi jauh dengan ongkos yang tidak murah, membeli tiket sampai berdesakan agar bisa meminta tanda tangan musisi itu. Mungkin, bagi orang lain yang tidak mengerti ceritanya, kegiatan itu dianggap hanya menghabiskan uang saja.
Begitu kira-kira kekuatan cerita. Nah, saya juga mau cerita tentang gelang dan jam tangan saya ini. Mungkin kata orang, ini barang kesayangan saya, tapi saya sebenarnya tidak punya barang seperti itu.
Ada cerita yang membuat saya tetap memakai jam dan gelang ini. Minggu kemarin saya ke tukang servis jam tangan. Saya ditawari jam baru yang mirip jam ini ketika saya ingin mengganti karet pengaitnya yang putus. Saya pikir, eman kalau misalnya beli lagi yang baru kalau jam ini masih hidup, cuma karetnya yang putus akibat lapuk. Belum lagi, jam ini jadi istimewa karena sebelum pergelangan tangan saya, ada pergelangan tangan orang lain yang sempat jadi tuannya. Ya, jam ini saya beli dari kawan; perempuan; kakak tingkat; mentor saya saat masih jadi calon staf magang lembaga pers kampus. Hhe..
Kebetulan pas saya pinjam, dia bilang kalau mau beli jam baru, karena jam ini jarumnya sudah rusak. Jadi tinggal jam digitalnya saja yang berfungsi. Lalu saya tawar agar dijual dengan harga murah, karena saat itu, saya membutuhkan jam tangan tapi lagi nggak punya uang. Alhamdulillah boleh.. Hha..
Kondisinya sekarang sudah kusam, terakhir saya mengganti baterai dan karetnya. Walaupun begitu, jam ini menyimpan banyak cerita di balik perjalanan saya dan angka digitalnya.
Kedua, gelang ini adalah pemberian kawan saya sebagai oleh-oleh dari Lombok saat ia ke Rinjani. Awalnya saya nggak suka pakai gelang, tapi karena untuk menghargai kawan saya, akhirnya saya pakai. Lalu, entah kenapa saya sekarang jadi lebih percaya diri saja saat menggambar dengan memakai gelang ini. Apa itu juga karena kekuatan cerita? Hhe..
Suwun bro..
Bagaimana dengan barang kesayangan anda? Apakah yang membuat lebih berharga juga karena ceritanya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar