Kamis, 15 Oktober 2015

Multitasking

Apakah benar kita bisa melakukan multitasking? Sekalipun sering dikatakan bahwa perempuan dapat melakukan lebih banyak pekerjaan  dalam waktu yang bersamaan ketimbang pria.

Otak kita tidak mampu memerhatikan lebih dari satu aktivitas kompleks pada saat yang bersamaan. Sebenarnya, ketika multitasking, logika kerja otak kita adalah konsentrasi yang berpindah dengan cepat, dari satu aktivitas ke aktivitas lain—bukan memerhatikan segala hal dalam waktu bersamaan.
Saya sendiri adalah orang kemarin yang memaksakan kerja otak seperti itu. Tidak heran kalau saya cepat kelelahan. Kebiasaan saya seperti sarapan sambil baca koran, belajar sambil chatting-an, mendengarkan sambil laptop-an jadi penyebab energi pikiran saya cepat terkuras. Akhirnya, terkadang saya sudah kelelahan duluan, sedang pekerjaan mangkrak di tengah jalan.

Saat sarapan, perhatian saya tersita oleh berita koran soal bencana asap, riuhnya Pilkada, sampai kemelut revisi RUU KPK. Saya lupa menjadi tidak melihat perjalanan hidup saya sendiri dengan segala yang ada di depan. Banyak ketidaksadaran yang saya lakukan, saat kembali pada saat ini, ternyata sudah sekian banyak hal di sekeliling yang harusnya jadi perhatian tetapi saya lewatkan. Pernahkah anda mengalami hal seperti itu?

Menetap, tinggal diam, dan bersembunyi di masa lalu, serta terlalu berkhayal akan masa depan, hingga lupa menyadari keberadaan diri dan kesadaran diri untuk hadir utuh disini, masa kini untuk bersyukur. Sarapan pagi ini semoga jadi kesempatan saya untuk belajar melatih kesadaran. Mungkin istilah lainnya yakni khusyu’ dalam  pekerjaan apapun, termasuk makan. Dalam hal yang lebih serius pun seperti ibadah—sembahyang— bukankah kita telah dianjurkan untuk hadir utuh? Sedangkan pikiran seringkali terbang.

Saat makan, hanya makanlah. Saat baca koran, hanya bacalah koran. Saat mendengarkan kawanmu bicara, hanya dengarkanlah.  Sepertinya sangat sederhana, tapi bermakna dalam. Ya, biasanya kita sering bertemu dengan pemaknaan yang dalam justru di dalam kesederhanaan.


Saat membaca tulisan ini, apakah sampean juga sedang melakukan hal yang lain?
Hhe..

Kadang kita perlu duduk sejenak merangkul diam,
Tidak terperangkap masa lalu, tidak juga mengembara ke masa depan”
-          Adjie S.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar